Senin, 27 Juni 2016

Jangan Pernah Tinggalkan Aku Ya Rabb ..

Salahkah hati ini yang terus mempertahankan rasa.
Rasa di mana seharusnya tidak hadir pada diri ini ..

Aku tahu, meski aku meyakinkan bahwa segala sesuatu yang terjadi tidak ada yang tak mungkin bagi-Mu, termasuk perasaan ini yang tak kunjung hilang mengharap balasnya makhluk-Mu yang selama ini aku kagumi.. namun aku merasa memang tak ada pantasnya aku berekspektasi bisa bersatu dalam ridha-Mu bersamanya.

Untuk kesekian kalinya, ikhlas ini hanya bisa membuatku mencintainya dalam diam ..
Memandangnya dari jauh, menikmati perihnya menahan dan terus berharap bahwa rasa ini segera pupus dari genggaman hasrat.
Tak lupa pula doa ini bermunajat, agar segera dipertemukannya sosok yang memang pantas untuk dijadikan teman pejuang hidupnya.

Aku tak perlu berdoa untuk bisa dipersatukan bersamanya, karena melihatnya bahagia saja sudah membuatku lebih dari tenang di balik doa yang aku panjatkan.

Akupun tak perlu memaksakan diri untuk berharap lebih.
Jangan bertanya kenapa, karena apa yang aku cintai belum tentu baik untuk diri ini, begitupun sebaliknya ..

Ya Allah Rabbku ..
Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang ..
Tetaplah selalu di hati ini, tetaplah slalu berada di lingkaran hidupku ..
Hanya Engkau yang mampu menguatkanku, dari segala asa yang bisa jadi mudah hilang dalam sekejap dengan kehendak-Mu ..
Jangan pernah tinggalkan aku dari kegelapan ini Ya Rabb, karena tidak ada yang lebih membuatku hilang melainkan Engkau yang slalu aku miliki ..

Bawalah aku ke dalam di mana terangnya cahaya yang aku rindukan ..

Karena bersama-Mu .. aku mengenal betapa kuatnya aku berdiri
Betapa kuatnya aku bertahan ..
Bertahan dalam taat, bertahan dalam melawan kerapuhan.

Biarkan hanya kepada-Mu hamba mencintai seutuhnya
Dan hanya kepada-Mu adalah segalanya bagi hamba.

Ma fii qalbi ghairullaah ..


Selasa, 10 Mei 2016

Aku sengaja menarik pelatuk keputusan ..
Saat racun tertelan manis, madu tertelan pahit.

Karenamu..
Kulihat perasaanmu terdeteksi antagonis.
Maka, perlahan kulukai kenangan-kenangan itu.
Meminum banyak jenis minuman bermerk 'Abaikan' hingga candu menjadi jiwa.


Aku merampas separuh perhiasan ikatan ..
Membunuh bayang-bayangmu,
Lalu menghilang dengan detik.

Kamu memulai, akupun selesaikan cerita.
Hingga kita konversi cerita itu.

Mengingat 'hal-hal indah lalu' itu sulit bagiku
Aku dan kamu hanya peduli sekarang ini tuk ke depan nanti.
Aku berjuang, kamu berjuang ..

- Wuri -